Sistem Operasi Open Source dan Closed Source


Sistem Operasi adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Sistem Operasi Jaringan (network operating system) adalah sebuah sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan komputer.

Sistem operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai sebagai server dalam jaringan komputer hampir mirip dengan sistem operasi komputer stand alone, bedanya hanya pada sistem operasi jaringan, salah satu komputer harus bertindak sebagai server dan client.

  • Komputer Server adalah komputer yang mneyediakan fasilitas bagi PC lain di dalam jaringan
  • Komputer Client adalah komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server.
Berikut perbedaan OS Open Source dan Close Source :


Open source adalah perangkat lunak dimana kode program terbuka dan disediakan oleh pengembangnya secara umum agar dapat dipelajari, diubah atau dikembangkan lebih lanjut dan disebar luaskan.
  • Keuntungan :
  1. Banyak tenaga (SDM) yang berperan mengerjakan proyek
  2. Kesalahan (bugs, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki
  3. Kualitas hasil lebih terjamin karena komunitas melakukan evaluasi
  4. Lebih aman dari virus
  5. Hemat biaya
  • Kekurangan :
  1. Kurangnya SDM yang dapat memanfaatkan open source
  2. Tidak adanya proteksi terhadap HAKI
    Contoh :
    Linux, yaitu Ubuntu, Red Hat,  Mandriva, CentOS, Fedora, Blankon, OpenSUSE, Clear OS, Debian

Close Source adalah Sistem operasi yang codenya tidak dibuka untuk umum, pemilik code yang close source bisa membagi source codenya melalui lisensi dengan gratis maupun membayar.
  • Keuntungan :
  1. Kestabilan sistem terjamin karena ada penangung jawab resmi.
  2. Support langsung dari pemilik aplikasi /program.
  3. Mudah mendapatkan sertifikasi.
  4. Lebih mudah dipahami karena mayoritas pengguna menggunakannya
  • Kekurangan :
    1. Tidak ada support khusus / langsung dari pembuat (developer).
    2. Sulit untuk mendapatkan sertifikasi.
    3. Adanya lisensi yang mengharuskan pengguna untuk menyediakan dana /financial.
    4. Rentan terkena virus
    5. Aplikasi umumnya tersedia berbayar. 
     
Perbedaan Open Source dan Close source : 
  • Sistem operasi open source Linux sebenarnya adalah proyek pengerjaan sebuah kernel, sedangkan closed source tidak mengerjakan kernel saja tetapi semua aspek dalam sistem operasi.
  • Sistem operasi open source bisa di dapatkan secara gratis dan Cuma- Cuma, sedangkan sistem operasi closed source harus membayar dan membelinya dulu.
  • Sistem operasi closed source ada sertifikat untuk setiap pembeliannya, sedangkan sistem operasi open source tidak ada sertifikat khusus setiap kita menggunakannya.
  • Sistem operasi open source ( Linux,Unix,dll ) adalah proyek yang melibatkan orang-orang diseluruh dunia yang mendukungnya. Sedangkan pada sistem operasi closed source hanya satu pengembang saja.

Sistem Operasi adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Sistem Operasi Jaringan (network operating system) adalah sebuah sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan komputer.

Sistem operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai sebagai server dalam jaringan komputer hampir mirip dengan sistem operasi komputer stand alone, bedanya hanya pada sistem operasi jaringan, salah satu komputer harus bertindak sebagai server dan client.

  • Komputer Server adalah komputer yang mneyediakan fasilitas bagi PC lain di dalam jaringan
  • Komputer Client adalah komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server.
Berikut perbedaan OS Open Source dan Close Source :


Open source adalah perangkat lunak dimana kode program terbuka dan disediakan oleh pengembangnya secara umum agar dapat dipelajari, diubah atau dikembangkan lebih lanjut dan disebar luaskan.
  • Keuntungan :
  1. Banyak tenaga (SDM) yang berperan mengerjakan proyek
  2. Kesalahan (bugs, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki
  3. Kualitas hasil lebih terjamin karena komunitas melakukan evaluasi
  4. Lebih aman dari virus
  5. Hemat biaya
  • Kekurangan :
  1. Kurangnya SDM yang dapat memanfaatkan open source
  2. Tidak adanya proteksi terhadap HAKI
    Contoh :
    Linux, yaitu Ubuntu, Red Hat,  Mandriva, CentOS, Fedora, Blankon, OpenSUSE, Clear OS, Debian

Close Source adalah Sistem operasi yang codenya tidak dibuka untuk umum, pemilik code yang close source bisa membagi source codenya melalui lisensi dengan gratis maupun membayar.
  • Keuntungan :
  1. Kestabilan sistem terjamin karena ada penangung jawab resmi.
  2. Support langsung dari pemilik aplikasi /program.
  3. Mudah mendapatkan sertifikasi.
  4. Lebih mudah dipahami karena mayoritas pengguna menggunakannya
  • Kekurangan :
    1. Tidak ada support khusus / langsung dari pembuat (developer).
    2. Sulit untuk mendapatkan sertifikasi.
    3. Adanya lisensi yang mengharuskan pengguna untuk menyediakan dana /financial.
    4. Rentan terkena virus
    5. Aplikasi umumnya tersedia berbayar. 
     
Perbedaan Open Source dan Close source : 
  • Sistem operasi open source Linux sebenarnya adalah proyek pengerjaan sebuah kernel, sedangkan closed source tidak mengerjakan kernel saja tetapi semua aspek dalam sistem operasi.
  • Sistem operasi open source bisa di dapatkan secara gratis dan Cuma- Cuma, sedangkan sistem operasi closed source harus membayar dan membelinya dulu.
  • Sistem operasi closed source ada sertifikat untuk setiap pembeliannya, sedangkan sistem operasi open source tidak ada sertifikat khusus setiap kita menggunakannya.
  • Sistem operasi open source ( Linux,Unix,dll ) adalah proyek yang melibatkan orang-orang diseluruh dunia yang mendukungnya. Sedangkan pada sistem operasi closed source hanya satu pengembang saja.
Previous
Next Post »